foto bersama ditempat produksi
foto saat membantu proses perebusan
foto saat pak mulyadi menjelaskan tentang usahanya
Ditempat produksi garam peserta kuliah kerja nyata tidak hanya dapat melihat proses pembuatan namun juga membantu proses produksi mulai dari penyiapan bahan baku berupa air tawar dan garam kasar atau berkualitas rendah hasil dari tambak garam. yang kemudian dicampur setelah itu dilakukan filterisasi supaya tidak ada kotoran yang ikut dalam proses selanjutnya yaitu proses perebusan. Proses perebusan memakan waktu kurang lebih 2 jam diatas tungku buatan sendiri dari stainlees. Bahan bakar perebusan menggunakan kayu bakar dan sampah kertas, plastik, dan sampah rumah tangga. Dalam proses perebusan sendiri perlu dilakukan pembersihan kotoran berupa busa yang mengandung kapur dengan dilakukannya penyaringan pada saat air garam mulai mendidih.
foto saat peserta KKN membantu pengemasan
Pada proses perebusan terjadi penyusutan untuk 1 kg garam menyusut 200 gram sehingga tersisa 800 gram. Setelah proses perebusan dan gara sudah mengkristal menjadi garam yang biasa kita lihat tidak dapat langsung dikemas tetapi harus melalui proses pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin cuci yang sudah dimodifikasi untuk mengurangi kadar air didalam garam tersebut. Untuk kemasannya sendiri pak Mulyadi mempunyai 2 kemasan yaitu kemasan plastik untuk dijual disekitar lokasi usaha dan kemasan karung untuk dikirim ke Banyuwangi, Bali, dan Kediri.
Daw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar